Yang Lalu Biarlah Berlalu

Yang Lalu Biarlah Berlalu - La Tahzan " Dr. 'Aidh al - Qarni, Halaman 4 - 6



La tahzan yang lalu biarlah berlalu
La Tahzan - Yang Lalu Biarlah Berlalu
Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berfikir, berkas - berkas masa lalu akan dilipat dan tak pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat - rapat lalu disimpan dalam ' ruang ' penglupaan diikat dengan tali yang kuat dalam ' penjara ' pengacuhan selamanya. Atau, diletakkan di dalam ruang gelap yang tak tertembus cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. kesedihan tidak akan mampu mengembaikannya lagi, keresahaan tidak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegundahaan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali, karena memang ia sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. Selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu! Apakah anda ingin mengembalikan air sungai kehulu, matahari ketempatnya terbit, seorok bayi keperut ibunya , air susu ke payu dara sang ibu, dan air mata ke kelopak mata ? Ingatlah, keterikatan anda dengan masa lalu, keresahaan anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa anda pada pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis dan memprihatinkan, dan sekaligus meankutkan.

 Membaca kembali kelembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia - nyiakan waktu yagn sangat berharga. Dalam Al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan, " Itu adalah umat yang lalu " . Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

Syahdan nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian : " janganlah engkau mengeluarkan mayat - mayat itu dari kuburnya." Dan konon, kata orang yang mengerti bahasa binatang, sekawanan binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini, " Mengapa engkau tidak menarik gerobak ? "

" Aku benci khayalan, "  jawab keledai.
Adalah bencana besar, manakala kita mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukkan dengan masa lal. Itu, sama hal nya dengan kita mengabaikan istana - istana yang indah dengan sibuk meratapi puing - puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab, yagn demikian itu sudah mustahil pada asalnya.

Orang yang berfikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh kebelakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan , air akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan kedepan, dan segala sesuatu bergerak maju kedepan. Maka itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!.


Di postingan sebelumnya admin sudah memposting La Tahzan yang berjudul Pikirkan dan Syukurilah! Bagi saudaraku semua yang belum membaca postingan admin sebelumnya langsung bisa Baca La Tahzan - Pikirkan dan Syukurilah!. Demikian isi buku La Tahzan yang dapat admin bagikan ke saudaraku semuanya. Mudah - mudahan artikel ini memberikan manfaat yang baik. AMIN...

0 Response to "Yang Lalu Biarlah Berlalu"

Post a Comment